FISIOLOGI PERSALINAN



ISIOLOGI PERSALINAN 






Oleh
Kelompok                  :      8
Anggota                     :      Indriyana Yasa
                                           Fitriani
                                           Ratna Mbadi
                                           Winarti Abdul Latif
                                               Riska Yuliana Asis
Kelas                          :      G.14

UNIVERSITAS INDONESIA TIMUR
FAKULTAS KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN
MAKASSAR
2015


KATA PENGANTAR


Segala puji bagi Allah SWT. Karena berkat rahmat dan petunjuk-Nyalah, kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul:“ Fisiologi persalinan“ Tidak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing.
Kami telah berusaha dengan segenap kemampuan dan pengetahuan yang kami miliki sehingga makalah ini dapat diselesaikan. akan tetapi, kami  menyadari bahwai segi materi makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari segi materi maupun tata cara penulisannya. oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca, agar di lain kesempatan kami dapat memperbaiki kekurangan- kekurangan yang ada.
Akhirnya, semoga dengan membaca makalah ini , sedikit  banyaknya akan menambah pengetahuan kita.

Makassar,  Juni 2015


                                                                                              

DAFTAR ISI

Kata Pengantar..................................................................... i         
Daftar Isi............................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.        Latar Belakang
2.        Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
1.        Pengertian Persalian
2.        Sebab-Sebab Mulainya Persalinan
3.        Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persalinan
4.        Tahapan Persalian
5.        Penurunan Kepala Janin Menurut Sistem Perlimaan
6.        Karakteristik Persalian Sesunggunya dan Persalinan Semu
7.        Penapisan saat Persalian
8.        Mekanisme Persalinan Normal
BAB III PENUTUP
1.        Kesimpulan
2.        Saran 
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Keberhasilan setiap kehamilan, dan kelangsungan hidup spesies pada akhirnya, bergantung pada lahirnya bayi yang sehat dan cukup matang untuk bertahan hidup. Pada kehamilan dan persalinan, uterus harus melakukan 2 fungsi yang sangat berbeda. Uterus harus tumbuh, tetapi dalam keadaan tenang selama kehamilan agar janin dapat berkembang dan kemudian, pada saat yang tepat, melakukan aktifitas yang kuat dan terkoordinasi yang menyebabkan lahirnya bayi yang matang. Factor yang mengendalikan tradisi dari suatu keadaan ke keadaan lain masih belum dipahami dengan jelas, tetapi sangat penting untuk memahami, baik kemungkinan penyebab partus prematurus maupun bagaimana mengindusi persalinan tanpa mengakibatkan kegawatan pada janin.
B.     Tujuan               
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penyusunan makalah ini, sebagai berikut :
1.  Diketehuinya gambaran pengertian-pengertian tentang persalinan normal
2.  Diketahuinya gambaran sebab-sebab mulainya persalinan
3.    Diketahuinya gambaran proses persalinan normal
BAB II
PEMBAHASAN


A.    Pengertian Persalian
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan plasenta) yang telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan lain, dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri). Proses ini di mulai dengan adanya kontrasi persalinan sejati, yang ditandai dengan perubahan serviks secara progresif dan diakhiri dengan kelahiran plasenta.
Bentuk persalinan berdasarkan defenisi :
a. Persalinan Spontan, bila seluruh persaliana berlangsung dengan kekuatan ibu sendiri.
b. Persalinan Buatan, bila persalian berlangsung dengan bantuan tenaga dari luar
c. Persalinan Anjuran, bila kekuatan yang diperlukan untuk persalinan ditimbulkan dari luar dengan jalan pemberian rangsang.
Kelahiran bayi merupakan pristiwa penting bagi kehidupan seorang pasien dan keluarganya. Sangat pentng untuk diingat bahwa persalinan adalah proses yang normal dan merupakan kejadian yang sehat. Namun demikian, potensi terjadinya komplikasi yang mengancam nyawa selalu ada sehingga bidan harus mengamati dengan ketat pasien dan bayi
sepanjang proses melahirkan. Dukungan yang terus menerus an penatalaksanaan yang trampil ari bidan dapat menyumbangkan suatu pengalaman melahirkan yang menyenagkan dengan hasil persalinan yang sehat dan memuaskan.  
B.  Sebab-Sebab Mulainya Persalinan
Sebab–sebab terjadinya persalinan masih merupakan teori yang kompleks. Teori penyebab persalinan adalah sebagai berikut :
a. Penurunan Kadar Progesteron
          Adalah
Proses penurunan fungsi plasenta terjadi mulai usia
kehamilan 28 minggu, dimana terjadinya penimbunan jaringan ikat sehingga pembuluh darah mengalami penyempitan dan buntu. Produksi progesteron menurun sehingga otot rahim menjadi sensitif terhadap oksitosin.
b.
Teori Oxytocin
         
Oksitosin dikeluarkan oleh kelenjar hipofise posterior. Perubahan hormon estrogen dan progesteron dapat mengubah sensitivitas otot rahim sehingga terjadi his
c.
Keregangan Otot- Otot
         
Otot rahim mempunyai kemampuan untuk merenggang dalam
batas tertentu, setelah melewati batas tersebut terjadi kontraksi sehingga persalinan dapat dimulai.
            d. Pengaruh Janin
Kehamilan dengan Aensephalus sering terjadi keterlambatan persalinan karena tidak terbentuk hipotalamus (Teori ini dikemukakan oleh Linggin 1973). Dari berbagai percobaan maka dapat disimpulkan ada hubungan antara hipotalamus-pituitari dengan mulainya persalinan.
e. Teori Prostaglandin
          Prostaglandin meningkat sejak umur kehamilan 15 minggu. Prostaglandin dihasilkan oleh desidua, dapat menimbulkan kontraksi otot rahim sehingga hasil konsepsi di keluarkan. Pemberian oksitosin pada kehamilan dapat menimbulkan his .

C.     Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persalinan
Persalinan ditentukan oleh 3 (tiga) faktor “P” utama :
1.    Power ( Tenaga atau Kekuatan )
         
His (kontraksi ritmis otot polos uterus), kekuatan mengejan ibu, keadaan kardiovaskular respirasi metabolik ibu. His dibedakan sebagai berikut :
a. His Pendahuluan atau his palsu, yang sebetulnya hanya peningkatan dari kontraksi braxton hicks. His pendahuluan bersifat tidak teratur dan
menyebabkan nyeri di perut bagian bawah dan lipat paha.
b. His persalianan, kontraksi rahim bersifat otonom artinya tidak dipengaruhi oleh kemauan.
Sifat his yang normal adalah sebagai berikut :
a. kontraksi otot rahim dimulai dari cornu
b. fundal dominan, yaitu kekuatan paling tinggi di fundus uteri
c. Kekuatanya seperti gerakan memeras isi rahim
d. Otot rahim yang tidak berkontraksi tidak kembali ke panjang semula, sehingga terjadi retraksi dan pembentukan segmen bawah rahim
e. Pada setiap his terjadi perubahan pada serviks yaitu menipis dan membuka
2.    Passage ( Jalan Lahir )
          Jalan lahir terdiri atas panggul ibu, yakni bagian tulang yang padat, dasar panggul, vagina dan introitus. Jalan lahir di bagi atas :
a. Bagian Keras : Tulang-tulang panggul
b. Bagian Lunak : Uterus, otot dasar panggul, dan perineum.
3.   Passanger ( Janin dan Plasenta )
          Keadaan janin (letak, presentasi, ukuran/berat janin, ada atau tidak kelainan anatomik mayor) (++ faktor-faktor "P" lainnya : psychology, physician, position).
  Menurut Wiknyosastro, dkk (1999 : 186),
         
3 (tiga) faktor penting yang memegang peranan pada persalinan, ialah :
1. kekuatan-kekuatan yang ada pada ibu seperti kekuatan his dan kekuatan mengedan,
2. keadaan jalan lahir,
3. janinnya sendiri.
         
Dengan adanya keseimbangan kesesuaian antara faktor-faktor tersebut, persalinan normal diharapkan dapat berlangsung.
D.  Tahapan Persalian
1.      Kala I ( Kala Pembukaan )
            Permulaan persalinan ditandai dengan keluarnya lendir bercampur darah karena serviks mulai mendatar dan membuka. Kala pembuka dibagi menjadi dua fase (mochtar, 1994).
a.       Fase Laten: pembukaan serviks berlangsung lambat, sampai pembukaan 3 cm yang berlangsung dalam 7-8 jam.
b.      Fase Aktif: Pembukaan serviks 4 cm-10 cm, berlangsung selama 6 jam. yang dibagi atas tiga subfase, antara lain.  
Fase
 Akselerasi, pembukaan 3 cm menjadi 4 cm yang berlangsung selam 2 jam.
 Fase D
ilatasi Maksimal, yaitu dalam waktu 2 jam pembukaan berlangsung cepat dari 4 cm menjadi 9 cm.
 Fase
Deselerasi, yaitu pembukaan berlangsung lambat kembali dalam waktu 2 jam pembukaan dari 9 cm mencapai lengkap 10 cm.
Lamanya kala I untuk primigravida berlangsung selama 12 jam sedangkan multigravida sekitar 8 jam. Bardasarkan kurva Friedman diperhitungkan pembukaan primigravida adalah 1 cm tiap jam dan untuk multigravida 2 cm tiap jam. Dengan perhitungan tersebut, maka waktu pembuaan lengkap dapat diperkirakan.
     2.    Kala II ( Kala Pengeluaran Janin )
 Menurut mochtar (1994), pada kala pengeluaran janin, his terkoordinir, kuat, interval 2-3 menit dengan durasi 50 sampai 100 detik. Pada akhir kala I ketuban akan pecah disertai pengeluaran cairan mendadak, kepala janin turun masuk ruang panggul, sehingga terjadi tekanan pada otot dasar panggul yang akan menimbulkan keinginan untuk mengejan. Oleh karena tertekannya fleksus Franken Hauser, ibu merasa seperti ingin buang air besar karena adanya tekanan pada rektum. Tanda-tanda kala II (Farrer, 2001) antara lain :
           
a.       pemeriksaan vaginal serviks sudah dilatasi penuh.
           
b.      Selaput amnion biasanya sudah pecah.
           
c.   His atau kontraksi uterus yang berlangsung panjang kuat, dan
             
    tidak begitu sering bukan  2-3 menit lagi, melainkan sekitar 3-5
                 
menit sekali.
           
d.      Mungkin terdapat tetesan darah dari vagina.
           
e.       Ibu mengalami desakan kuat untuk mengejan.
           
f.      Vulva-vagina dan  Sfingter ani terlihat berlilatasi.
           
g.      Perineum tampak menonjol.
Diagnosis kala II ditegakkan atas dasar pemeriksaan dalam yang menunjukkan Pembukaan serviks telah lengkap, Terlihat bagian kepala bayi pada introitus vagina.

                       3.    Kala III ( Kala Pengeluaran Plasenta )
 
Setelah kala II, kontraksi uterus berhenti sekitar 5 sampai 10 menit. Lepasnya plasenta secara Schultze yang biasanya tidak ada perarahan sebelum plasenta lahir dan banyak mengeluarkan darah setelah plasenta lahir. Sedangkan pengeluaran plasenta cara Duncan yaitu plasenta lepas dari pinggir, biasanya darah mengalir keluar antara selaput ketuban (Mochtar 1994). Lepasnya plasenta sudah dapat diperkirakan dengan memerhatikan tanda-tanda:
     
a. uterus menjadi bundar;
     
b. fundus uterus mengalami kontraksi kuat;
     
c. uterus terdorong ke atas karena plasenta lepass ke segmen bawah   
           
rahim;
  
   d. tali pusat bertambah panjang;
   
  e. terjadi pendarahan
    4.   Kala IV ( Kala Observasi atau Pengawasan )
Kala IV dimaksudkan untuk observasi pendarahan postpartun. Paling sering terjadi pendarahan pad dua jam pertama, yang perlu diobservasi adalah:
    
a. Tingkat kesadaran;
  
  b. Pemeriksaan Tanda tanda vital ( tekanan darah, nadi, danpernapasan)
 
   c. Kontrkasi uterus;
 
   d. Terjadinya pendarahan. Pendarahan dikatakan normal jika jumlahnya
   
tidak lebih dari 400-500 cc.
E. Penurunan Kepala Janin Menurut Sistem Perlimaan

Periksa
Luar
Periksa
 Dalam
Keterangan
5/5

Kepala diatas PAP, mudah di gerakkan
4/5
H I-II
Sulit digerakkan, bagian terbesar kepala belum masuk panggul
3/5
H II-III
Bagian terbesar kepala belum masuk panggul
2/5
H III +
Bagian terbesar kepala sudah masuk panggul
1/5
H III-IV
Kepala di dasar panggul
0/5
H IV
Di perineum





F. Karakteristik Persalinan Sesungguhnya dan Persalinan Semu
No
Persalinan Sesungguhnya
Persalinan Semu
1.
Serviks menipis dan membuka
Tidak ada perubahan pada serviks
2.
Rasa nyeri dengan interval teratur
Rasa nyeri tidak teratur
3.
Interval antara rasa nyeri yang semakin perlahan semakin pendek
Tidak ada perubahan interval antara rasa nyeri yang satu dengan yang lain
4.
Waktu dan kekuatan kontraksi semakin bertambah
Tidak ada perubahan pada waktu dan kekuatan kontraksi
5.
Rasa nyeri terasa di bagian belakang dan menyebar ke depan
Kebanyakan rasa nyeri di bagian depan
6.
Berjalan menambah intensitas
Tidak ada perubahan rasa nyeri dengan berjalan
7.
Ada hubungan antara tingkat kekuatan kontraksi dengan intensitas rasa nyeri
Tidak ada hubungan antara tingkat kekuatan kontraksi uterus dengan intensitas nyeri
8.
Lendir darah sering nampak
Tidak ada lendir darah
9.
Ada penurunan bagian kepala bayi
Tidak ada kemajuan penurunan bagian terendah janin
10.
Kepala janin sudah terfiksasi di PAP di antara kontraksi
Kepala belum masuk PAP walaupun ada kontraksi
11.
Pemberian obat penenang tidak menghentikan proses persalinan sesungguhnya
Pemberian obat penenang yang efesien menghentikan rasa nyeri pada persalinan semu

      G. Penapisan Saat Persalinan
Bidan harus merujuk ibu apabila didapati salah satu atau lebih penyulit sebagai berikut :
a. Riwayat bedah sc
b. Perdarahan pervaginam
c. Persalian kurang bulan ( usia kehamilan kurang dari 37 minggu )
d. Ketuban pecah dengan mekonium yang kental
e. Ketubah pecah lama ( lebih dari 24 jam )
f. Ketuban pecah pada persalinan kurang bulan ( kurang dari 37  minggu)
g. Ikterus
h. Anemia berat
i.  Tanda atau gejala infeksi
j.  Preklamsia atau hipertensi dalam kehamilan
k. Tinggi fundus uteri 40 cm atau lebih
l. Gawat janin
m.  Primipara dalam fase aktif persalinan dengan palpasi kepala janin 
       masih 5/5
n.  Kehamilan Gameli
       H. Mekanisme Persalinan Normal
Gerakan-gerakan utama dari mekanisme persalinan adalah sebagai berikut :
a. Penurunan Kepala
                     Pada primigravida, masuknya kepala ke dalam pintu atas panggul   
 biasanya sudah terjadi pada bulan terakhir dari kehamilan, tetapi pada  
  multigravida biasanya baru terjadi pada permulaan persalinan. Masuknya kepala ke dalam PAP, biasanya dengan sutura sagitalis melintang dan dengan fleksi yang ringan. Masuknya kepala melewati pintu atas panggul (PAP) dapat dalam keadaan asinklitismus yaitu bila sutura sagitalis terdapat di tengah-tengah jalan lahir tepat di antara simfisis dan promontorium . Penurunan kepala lebih lanjut terjadi pada kala I dan kala II persaliana. Hal ini disebabkan karena adanya kontraksi dan retraksi dari segmen atas rahim , yang menyebabkan tekanan langsung fundus pada bokong janin.


b. Fleksi
       Pada awal persalinan, kepala bayi dalam keadaan fleksi yang ringan. Dengan majunya kepala biasanya fleksi juga bertambah. Pada pergerakan ini dagu dibawa lebih dekat ke arah dada janin sehingga ubun-ubun kecil lebih rendah dari ubun-ubun besar. Hal ini disebabkan karena adanya tahanan dari dinding serviks, dinding pelvis.
c. Rotasi Dalam ( putaran paksi dalam )
        Putaran paksi dalam adalah pemutaran dari bagian depan sedimikan rupa sehingga begian terendah dari bagian depan janin memutar ke depan ke bawah simfisis. Rotasi dalam penting untuk menyelesaikan persalinan kerana merupakan suatu usaha untuk menyesuaikan posisi kepala dengan bentuk jalan lahir khususnya bidang tengah dan pintu bawah panggul.
d. Ekstensi
        Sesudah kepala janin sampai di dasar panggul dan ubun-ubun kecil berada di bawah simfisis, maka terjadilah ekstensi dari kepala janin. Hal ini di sebabkan karena sumbu jalan lahir pada pintu bawah panggul mengarah ke depan dan  ke atas sehingga kepala harus mengadakan fleksi untuk melewatinya.



e. Rotasi Luar ( putaran paksi luar )
        Kepala yang sudah lahir selanjutnya mengalami restitusi yaitu kepala bayi memutar kembali ke arah punggung anak untuk menghilangkan torsi pada leher yang terjadi karena putaran paksi dalam.
f. Ekspulsi
        Setelah putaran paksi luar, bahu depan sampai dibawah simfisis dan menjadi hipomoclion untuk kelahiran bahu belakang. Setelah kedua bahu bayi lahir, selanjutnya seluruh badan bayi di lahirkan searah dengan sumbu jalan lahir.









                                                                                 

BAB III
PENUTUP

1.    Kesimpulan
            Berdasarkan uraian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka kami dapat menyimpulkan tentang materi yang dibahas, sebagai berikut, Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan plasenta) yang telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan lain, dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri). Proses ini di mulai dengan adanya kontrasi persalinan sejati, yang ditandai dengan perubahan serviks secara progresif dan diakhiri dengan kelahiran plasenta.
Dalam melakukan pencegahan banyaknya angka kematian ibu ataupun anak saat proses persalinan, perlu dilakukan asuhan persalinan kala I, II, III, dan IV sebagai berikut :
a. Kala I, tahap pembukaanin partu (partus mulai) ditandai dengan lendir bercampur darah, karena serviks mulai membuka dan mendatar.
b. Kala II , pada kala pengeluaran janin, rasa mulas terkordinir, kuat, cepat dan lebih lama, kira-kira 2-3 menit sekali.
c.  Kala III, pada kala ini terjadi pengeluaran plasenta setelah pengeluaran janin.
d.  Kala IV, tahap ini digunakan untuk melakukan pengawasan terhadap  bahaya perdarahan. Pengawasan ini dilakukan selam kurang lebih dua jam.

 
B.     Saran
                
Adanya makalah ini diharapkan pembaca agar mempelajari isi dari makalah tersebut. Agar lebih meningkatkan wawasan dan pengetahuan mengenai asuhan persalinan yang terbagi atas empat kala.Sebaiknya pembaca mencari buku ataupun mencari di internet mengenai asuhan persalinan agar lebih memehami asuhan persalinan.













DAFTAR PUSTAKA


                 Aa-aamas. 2011. Online. http://aa-aamas.blogspot.com/2011/03/makalah-asuhan-       
          
persalinan.html
Akses 12 11 2012.
Bencoolen, Rafless. 2011. Online.    







Komentar

Postingan populer dari blog ini

PENGARUH PEMAHAMAN DIRI TERHADAP PROSES KIP/K

NILAI PERSONAL DAN NILAI LUHUR PROFESI

Hormon yang Berhubungan dengan Gametogenesis dan Fungsi Reproduksi